Hari ini Diora pulang malam. Sepulang sekolah siang
tadi, dia langsung melanjutkan kursus di dekat sekolah. Biasanya Diora langsung
pulang ke rumah, tapi hari ini dia memutuskan untuk menyelesaikan tugas sekolah
supaya ketika di rumah nanti, dia tinggal tidur.
“Belum
mau pulang, Ra?”, tanya Ical, teman sekelasnya yang tumben-tumbenan hari ini
betah sampai kelas selesai.
“Lagi
buat tugas nih, tanggung”, jawab Diora tanpa menoleh pada lawan bicaranya.
“Ooohh..”.
Ical pun berlalu meninggalkan Diora di kelas.
Diora
melanjutkan kembali tugas sekolahnya. Entah kenapa tiba-tiba perasaannya tidak
enak. Tangan gemetar, jantung dag dig dug, berkeringat dingin, dan perut mulas.
Pikiran-pikiran buruk pun mulai melintas dibenaknya. Diora menggeleng, berharap
perasaan tidak enaknya itu hilang.
Tugas
sekolah pun selesai, Diora segera membereskan mejanya dan bergegas pulang
sebelum orang tuanya marah.
“Hahaha...”.
Diora bisa mendengar suara obrolan dan tawa dari lobby. Benar saja, Ical
ternyata belum pulang dan dia sedang mengobrol dengan Pak Wisnu, pemilik tempat
kursus.
“Kenapa
belum pulang?”, tanya Diora.
“Oh,
kamu sudah selesai. Aku tadi keasyikan ngobrol dengan Pak Wisnu”.
"Sebaiknya
kalian segera pulang, hari sudah semakin malam”, kata Pak Wisnu. Diora dan Ical
pun berpamitan.
“Ra,
kuantar pulang, ya”, ajak Ical.
“Tidak
usah, nanti merepotkanmu. Lagipula aku biasa pulang sendiri”.
“Sendirian?
Lewat kuburan?”, tanya Ical setengah tidak percaya.
Diora
mengangguk.
“Kuantar
saja, ya. Nggak baik cewek lewat kuburan malam-malam. Sendirian pula”.
Diora
menimbang sejenak tawaran Ical. Akhirnya dia mau diantar pulang.
“Hei,
Ra. Kita lewat jalan lain saja, ya. Aku takut lewat kuburan”, kata Ical
diantara deru angin dan suara mesin motor.
Keesokan
paginya, terdengar kabar bahwa telah terjadi penjambretan di kuburan yang biasa
dilalui Diora. Harta korban diambil dan korban pun ikut dilukai. Diora
merinding mendengar teman sekelasnya membacakan koran pagi. Diora merasa
bersyukur semalam dia pulang diantar Ical dan juga mereka tidak lewat kuburan.
Inilah arti dari perasaan tidak enaknya sebelum pulang semalam. Sebuah firasat
yang mengharuskannya pulang ke rumah dengan cara lain dari biasanya agar
terhindar dari bahaya.